Hari raya idul fitri, siapa yang tidak
gembira akan hari ini? Aku yakin semua umat muslim di seluruh dunia yang sudah
melaksanakan puasa dan ibadah lainnya di bulan ramadan, akan benar-benar
menunggu serta kemudian bergembira di hari raya terbesar umat islam ini.
Hal yang paling aku tunggu di hari raya
idul fitri adalah berkunjung ke rumah-rumah tetangga dan sanak saudara. Untuk
mengunjungi mereka semua, biasanya kami sekeluarga harus meluangkan waktu
hingga 5 hari. Duh lelahnya, tapi entah kenapa, kami tidak merasa letih, kami
selalu bergembira ketika pergi ke semua tempat-tempat tersebut.
Hari pertama, setelah melaksanakan sholat
idul fitri, kami bersama-sama berkeliling ke rumah-rumah tetangga. Hari pertama
lebaran memang kami khususnya untuk berkunjung ke rumah mereka. Tetanggaku
banyak sekali sehingga memang harus diluangkan waktu selama satu hari
penuh.
Acara keliling kampung berakhir di waktu ashar, sekitar
pukul 3.30 sore. Setelah melaksanakan sholat ashar di masjid, kami beristirahat
untuk mempersiapkan tenaga esok hari. Maklum, besok kami harus pergi ke rumah
Nenek. Oiya, setiap tahunnya kami tidak ikut tradisi mudik lebaran. Karena
rumah keluarga besar kami masih dalam satu kecamatan sehingga mereka semua bisa
dikunjungi dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Esok paginya kami segera bersiap-siap. Aku
mandi setelah sholat subuh kemudian segera menyetrika baju yang akan kupakai di
hari itu. Ibu dan kakak perempuanku sedang mempersiapkan makanan, sementara
ayah dan paman sedang memanaskan motor.
Satu jam kemudian tepat pukul 6.30, kami
akhirnya siap untuk berangkat. Kami berkendara selama hampir satu jam setelah
akhirnya tiba dan kemudian disambut meriah oleh keluarga disana. Setiap idul
fitri, di rumah nenek ku memang mengadakan sebuah pertemuan keluarga. Sehingga
itulah saat dimana aku bisa berkumpul bersama semua keluarga.
Di acara pertemuan keluarga tersebut kami
bersalam-salaman, bermaaf-mafaan, mengambil foto bersama, dan tentu saja makan
siang bersama. Begitu meriah hari itu. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan
oleh keluarga besarku untuk menggelar acara perkenalan bagi anggota keluarga
baru.
Kami adalah keluarga yang terkenal kompak,
dan hal itu tidak lepas dari peran nenekku menyelenggarakan acara tersebut
setiap tahunnya. Kalau hari kedua ini, kami benar-benar merasa lelah dan
sepertinya harus segera beristirahat. Selepas sholat maghrib berjamaah, kami
segera pulang untuk beristirahat. Ayah memutuskan setidaknya kami beristirahat
di rumah selama satu hari, baru kemudian melanjutkan bersilaturahim ke rumah
kerabat yang lain pada hari raya ke-4.
Komentar
Posting Komentar