Sesampaiku di toko ATK akupun membuka tasku berniat ingin mengambil buku
IPS yang akan di fotocopy tadi, namun apa yang terjadi begitu terkejutnya aku
ketika melihat isi tasku, dimana buku IPS yang kutaruh ditas tadi? Apakah tertinggal
di sekolah atau terjatuh di suatu tempat?. Pikiranku campur aduk tak terkira,
tak terbayang bagaimana caraku mengganti buku IPS itu dan apa yang harus aku
katakana kepada guru IPS atas hilangnya buku miliknya.
Akupun memutuskan untuk pulang kerumah dengan anggapan semoga dirumah
aku bisa berfikir lebih jernih dan bisa menemukan jalan keluar terbaik dari apa
yang terjadi hari ini. Sesampai dirumah akupun disambut oleh ibuku yang sedang
berbicara lewat telepon genggam dengan kakak perempuanku. “ Mah, Allhamdulillah
kakak lulus ujian anastesi dengan predikat A” ujar kakak perempuanku yang
sekilas terdengar olehku lewat telepon genggam. Sontak hal tersebut membuat
ibuku mengatakan “Allhamdulillahirrabbil’alamin” dengan penuh rasa bangga dan haru.
Kejadian tersebut membuatku lupa akan buku IPS yang hilang tadi, tapi aku tidak
segan untuk mengganggu kebahagiaan ibuku jadi aku memilih untuk merahasiakan
masalah ini kepadanya.
“Assalamu’alaikum mah.. Dede pulang” ujarku. “Wa’alaikum salam de.. De kakakmu
lulus ujian anastesi dengan predikat A” ujar ibuku. “Allhamdulillah mah”
jawabku tersenyum sambil aku masuk kekamarku. Dikamar aku terus memikirkan buku
IPS yang hilang itu sambil terus mencari-carinya ditasku, berharap ada terselip
ditasku. Aku mencari-carinya terus menerus hingga tak sengaja membuatku
tertidur lelap.
Keesokan harinya, akupun datang kesekolah lebih pagi dari biasanya
berharap bisa mencari buku IPS tersebut dengan lebih mudah. Kucari diseluruh
penjuru kelas sampai akhirnya satu persatu teman sekelasku pun berdatangan
hingga sempat kutanyai satu persatu apakah ada yang menemukan buku IPS tersebut.
Namun apa daya usahaku pun sia-sia buku IPS itupun tak kutemukan. Akupun pergi
ke ruang guru dengan keraguan yang seakan berputar dikepalaku namun ku yakinkan
hati untuk melanjutkan niat ini apapun resikonya.
>>PART III
Komentar
Posting Komentar