Sesampaiku dikelas akupun menemui Rangga yang sedang berbincang-bincang
dengan lintang dan jali. “Rangga aku mau menanyakan hal penting kepadamu”
ujarku. “Nanya apaan?” jawabnya. “Apa benar kamu yang menemukan buku IPS yang
kemarin dan menyerahkannya kepada guru IPS?” tanyaku. “Iya benar, Memang
kenapa?” ujarnya. “Dimana kamu menemukannya? dan kenapa kamu menuduhku menaruh
buku IPS itu disembarang tempat? ” tanyaku. “Aku menemukannya didepan pintu
kemarin. Iya memang kamu menaruhnya disembarang tempat karena jika kamu
menaruhnya ditempat yang benar tidak akan buku itu ada di depan pintu”
jawabnya. “Lalu kenapa kamu tidak memberitahuku kemarin akukan mengantarkanmu
pulang, setidaknya diperjalanan pulang kamu memberitahuku terlebih dahulu jadi
kejadiannya tidak akan seperti ini” ujarku. “Kemarin aku lupa” jawabnya.
“Bukannya kemarin kamu mengambil buku IPS itu dari tasnya angki ya? Aku
kira kamu sudah meminta izin dari angki bahwa buku IPS itu ada padamu” ujar
lintang memotong pembicaraanku dan rangga. Perkataan tersebut sontak membuat seluruh
orang dikelas terdiam keheranan dan membuatku sangat terkejut, karena rasa
ketidak percayaan bisa-bisanya rangga tega melakukan hal semacam itu. “Apa
benar itu rangga?” tanyaku sontak. “Eh..ehh.ehh kenapa kamu menuduhku lintang?”
ujar rangga. “Aku tidak menuduhmu aku benar benar melihatnya sendiri kamu mengambil
buku IPS itu dari tas milik Angki dan menaruhnya di tas milikmu, jika tidak
percaya tanyakan saja pada yuli” ujar lintang dengan tegas. “Iya benar aku juga
melihatnya, sudahlah rangga kamu mengaku saja” ujar yuli.
“Baiklah, Maafkan aku Angki sebenarnya aku memang melakukannya. Aku iri
kepadamu karena kamu mendapatkan apa yang selama ini aku inginkan. Kamu selalu
mendapat nilai bagus dikelas, selalu dipercaya guru, disayangi teman-teman, dan
banyak orang yang mengidolakanmu karena parasmu yang tampan. Aku sungguh ingin
berada diposisimu dan ingin merasakan bagaimana enaknya hidup sepertimu” ujar
rangga. “Rangga, kita itukan teman kenapa kamu bisa begitu irinya kepadaku.
Asal kamu tahu aku mendapatkan itu semua dengan usaha yang tidak mudah, aku
selalu berdoa dan melakukan lebih dari orang pada umumnya. Percayalah rangga,
jika kamu berusaha lebih dari orang lain maka kamu akan mendapatkan hasil yang
lebih pula. Jika prestasi dibidang akademik sudah kamu dapatkan otomatis kamu
mempunyai banyak teman dan dipercaya guru. Jika kamu mendapatkan kepercayaan
guru dengan cara seperti ini kamu sungguh salah besar, nah sekarang apa yang
terjadi? apa kamu mendapatkan kepercayaan yang kamu inginkan? Dan apa
teman-temanmu bangga dengan apa yang kamu lakukan? Tidakkan? Maka dari itu mulai
saat ini kamu harus mengerti satu hal bahwa apa yang kamu mulai sangat
mempengaruhi hasil yang kamu dapatkan. Jika kamu memulainya dengan baik maka
kamu akan mendapatkan hasil yang baik pula dan jika kamu memulainya dengan
keburukan maka kamu akan menyesal dan harus menerima kenyataan bahwa kamu
menerima hasil yang buruk juga” jawabku. “Sekali lagi maafkan aku Angki,
Baiklah mulai saat ini aku akan melakukan sesuatu dengan kebaikan apapun
hasilnya. Terimakasih Angki kamu telah memberikan pencerahan kepadaku” ujar
rangga. “Aku telah memaafkanmu jauh sebelum kamu meminta maaf kepadaku, kita
kan teman” jawabku.
Komentar
Posting Komentar